Copyright © Fresh Mind, Fresh Idea
Design by Dzignine
Selasa, 19 Juni 2012

"Si Encep dan Ember 'HOT'-nya"

| Intemezzo

Suatu pagi di komplek elit yang dihuni oleh pejabat-pejabat dan pengusaha-pengusaha kaya, Encep berkeliling mengitari komplek untuk jualan ember. Ini hari ke tujuhnya keliling di komplek gedongan itu. Sampe hari ke tujuh dia jualan, ga ada satupun yang beli embernya.

Padahal ember yang dibuat sama Encep ini dibuat dari campuran gading gajah sama pohon jati dan sedikit sepuhan emas Freeport. Harganya pun ga main-main mahalnya. Pokoknya sesuai lah dengan isi dompet para penghuni di komplek itu. Tapi Encep heran kenapa ga laku juga embernya. Padahal embernya pernah dibeli oleh artis-artis kaya Olga, Tukul, bahkan Gayus dan Nazzarudin sekalipun. Sampe-sampe foto mereka yang lagi beli embernya si Encep dibawa-bawa pas jualan. Strategi promosi kilah Encep.

Tapi kok tetep sepi pembeli yaaah? Encep kebingungan.

Keesokan harinya, Encep keliling komplek elit itu lagi. Pas lagi enak-enaknya teriakin barang dagangannya, dia liat gerombolan ibu-ibu tajir yang dandanannya menor-menor lagi ngerumpi di depan sebuah rumah gede.

"Wah tumben nih ibu-ibu pada ngegerombol pagi-pagi gini. Ada kesempatan dibeli nih ember gua." kata Encep dalem hati

Sengaja, pas lewat di depan ibu-ibu yang lagi ngerumpi itu, Encep sekuat tenaga teriakin dagangannya

"EEEEMMMMMBEERRRRR....EEEMMMBEEERRR....EEEMMMBEEEER BU! EMBER SUPER BU DARI GADING GAJAH,POHON JATI,SAMA EMAS FREEPORT!! BUUUU...EMBEEERRRR BUUUU" teriak Encep semangat SKJ 65.

Tapi ga ada satupun dari ibu-ibu itu yang tertarik sama ember si Encep.Ngelirik aja ga. Justru Encep kena semprot.

"WOOY BANG! GA TAU APA KITA LAGI ASIK RUMPI! BERISIK AMAT SIH LU JUALAN EMBER AJA!

Waduh sekalinya ketemu pembeli langsung gagal jualan nih pikir Encep. Tapi saat itu Encep ga sengaja denger apa yang lagi dirumpiin mereka. Mereka lagi saling curhat tentang vitalitas suami mereka masing-masing yang nampaknya udah mulai loyo dan keseksian tubuh mereka.

"Iya bo, suami gua udah pulang cuma 2 x seminggu, sekalinya kita 'main' cuma 5 menit doang! huh! padahal gua lagi hot-hotnya, eeh dia udah 'keluar'. Jangan-jangan dia udah ga nafsu lagi sama gua,bo! Apa badan gua udah ga seksi, makanya dia males 'main' lama-lama sama gua!" kata salah satu ibu tajir yang memakai kemben corak macan tutul yang menutupi tubuhnya. Suaminya yang seorang pengusaha popok bayi mengharuskannya pulang pergi Indonesia-China dalam 1 tahun belakangan.

"Iya, jeng! Suamiku juga begitu! Mentang-mentang dia sibuk sama proyek mess atlitnya, kalo di rumah ga pernah aku dijamah sama dia. Dia sibuk sama kerjaannya! Padahal aku udah sengaja beli lingerie sexy supaya dia mau jamah aku, tapi tetep aja dia ga jamah aku!" kata ibu tajir lainnya sebel.

NAH ITU DIA! pikir Encep. Jantungnya berdegup kencang,nafasnya tersengal-sengal karena mendadak dia mendapatkan ide untuk berjualan ember.Ternyata ibu-ibu tajir ini meskipun bergelimpangan harta dari suaminya, tapi mereka merasa kesepian dan ga 'puas'. Mereka butuh belaian kasih sayang dari sang suami.

Keesokan harinya, Encep berkeliling jualan ember dengan taktik baru. Seperti biasa, mau pagi kek, siang kek, tuh komplek emang sepi dari kegiatan. Tapi Encep yakin dengan taktik barunya ini, tuh ibu-ibu tajir yang ngendok di dalem rumah pada keluar.

"EMBEEEERRRRR.....BU EEMMMMBEERRRRR BUUUU.. EEMMBERRR SAKTIIIII...BERENDEM BERDUA BARENG SUAMI DI EMBER INI BIKIN SUAMI MAKIN NGEJOS DAN TAHAN LAMAAAAA....JUGA BISA BIKIN BADAN IBU MAKIN MONTOK DAN SEXIIIIIIIIIIII. BIKIN HUBUNGAAAN KEMBALI HOOOTT.....BUUUU EEEEMMMMBEEERRRR BUUUUUUUU...MURAAAH SAJAAA, CETIAUW DAPET 3 BUUUUUU......."

Sontak, pagi itu yang tadinya kaya komplek mati suri, mendadak heboh dengan dagangan ember si Encep. Ibu-ibu tajir itu satu persatu keluar dari dalem rumah dan mencari-cari si Encep.

"Baaaaaaaaang, aaaaaabaaaaaaang,tukang embeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeerrrrrrrrrrrrrrrrrrrr!!" teriak nyaring mereka membelah kesunyian pagi memanggil si Encep.

Yes, taktik gua berhasil!! pikir Encep.

Alhasil, si Encep dikerubungi sama ibu-ibu yang rata-rata masih memakai daster dan piyama itu. Mereka berebut untuk beli ember 'hot' si Encep. Ga tanggung-tanggung ada yang borong sampe 3 ember sekaligus! Buat nge-band kali tuh ember.

Setelah sekian minggu Encep berjualan dan ga ada hasil, akhirnya pagi ini dia bisa pulang cepet bawa duit banyak. Dia bisa langsung daftar naik haji dari hasil dagangannya pagi ini. Kini Encep tau cara promosiin dagangannya yang bener. Yang jelas, Encep tau apa keinginan dan kebutuhan paling dalem ibu-ibu tajir itu.

3 bulan setelahnya, Encep mematenkan ember buatannya dengan merek 'Ember HOT Encep' dan slogannya 'Oouugghhh.....' dengan logo bergambar siluet pria dan wanita pelukan di dalem ember.

Kabar terakhir, Ember HOT Encep diimpor sampai ke Amerika. Dan beriklan dengan memajang foto Lady Gaga sebagai brand ambassador-nya di berbagai media. Omsetnya kini telah mencapai 3 Triliun rupiah. Melebihi kekayaan capres dari Partai Gerinda. Sebuah prestasi anak negeri yang mendunia dari hanya berjualan ember.

______________________

Di jaman yang makin  'bising' dan 'riuh' ini, dengan semakin banyaknya produk-produk baru (baca: Brand), menjadi tantangan bagi pebisnis manapun dan dimanapun untuk menjual dan 'meneriakkan' produknya di pasar.

Merebut perhatian dan hati konsumen tidaklah mudah. Karena konsumen  dijejali banyak produk yang 'berseliweran' dan 'gentayangan' dimana-mana. Bahkan tidak mungkin saat ini sedikit sekali konsumen yang loyal kepada satu jenis brand saja.Misalnya saja, jam sekian beli produk merek A, jam berikutnya beli merek B. Meski dalam kategori produk yang sama. Karena banyak produk diluar sana yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Banyak tantangan yang harus dijawab dan terus menerus dipelajari oleh para pengusaha dan marketer. Tidaklah cukup saat ini hanya sekedar menjual produk secara fisik dengan berbagai kelebihannya. Terus menerus meneriakkan brand di kuping konsumen tiap menit tanpa meninggalkan kesan apa-apa di hati mereka. Sampe congek konsumen keluar sekalipun tetep ga ada ngefeknya kalo brand kita tidak meninggalkan kesan di hati dan pikiran konsumen. Tidak membuat mereka tertarik. Apalagi menggerakkan mereka untuk membeli.

Mungkin brand kita dikenali mereka, tapi apa iya mereka tertarik bahkan jatuh cinta? Kita bisa bilang, "Aaah...yang penting kan dikenal. Gpp kan?" Hmmmmm....iya, gapapa juga sih, tapi mungkin suatu hari kita tersadar telah menghamburkan uang begitu banyak untuk promosi tapi penjualan tipis naiknya. Percuma juga produk dikenal tapi tidak ada yang beli. Kalaupun ada yang tertarik lalu beli, kita bisa tanyakan ke mereka kenapa mereka memakai produk/jasa kita. Mungkin saja kita dapatkan alasan mereka tertarik dan membeli produk/jasa kita jauh dari bayangan kita atau jauh dari strategi yang kita buat.

Lalu, harus bagaimana dong? hmmm...saya bukan pakar pemasaran, tetapi banyak pakar pemasaran dan periklanan menganjurkan untuk riset,riset, dan riset. Riset apa keinginan dan kebutuhan konsumen kita. 'Kencani' mereka, cari tau seluk beluk kehidupannya. Cari tau apa yang paling dicita-citakannya hingga apa yang paling ditakutinya. PDKT lah dengan mereka, bertemanlah dengan mereka. Ciptakanlah hubungan yang akrab dan harmonis antara Anda/brand Anda dengan konsumen Anda. Gali insight terdalam mereka.

Barulah setelah itu kita bisa menghadirkan sebuah brand yang 'bernyawa', yang berkarakter, yang 'hidup', yang siap melayani konsumen kita dengan tulus.

Semua berawal dari membuang jauh-jauh 'keegoisan' dan 'kenarsisan' kita dalam menjual dan mempromosikan produk kita sendiri. Memahami konsumen kita adalah langkah awal yang baik sebagai bentuk ketulusan membangun hubungan yang akrab dan harmonis antara brand dan konsumen.

IMHO

Salam damai